Santri Mandiri - Agama yang berada dinegara indonesia berbagai macam. Namun apakah boleh seseorang itu tidak memiliki agama atau tidak percaya dengan adanya tuhan?. Kisah dibawah ini diangkat dari ceramah gus miftah yang bercerita mengenai tukang cukur yang menganggap bahwa Allah itu tidak ada, Allah itu tidak adil dan lain sebagainya.
Kisah tukang cukur dan santri yang menganggap tuhan tidak ada dan tidak adil
Suatu hari, di suatu desa. Desa tersebut terkenal dengan desa yang sangat religius, karenya banyak pesantren didalamnya. Dari mulai yang salaf dan modern. Mereka tidak saling menyindir dengan faham yang mereka miliki. Rasa toleransi didesa ini sangatlah tinggi.
Sampai pada suatu hari ada seorang santri yang ingin untuk mencukur rambutnya. Didalam desa tersebut terdapat hanya satu tukang cukur. Jadi desa tersebut tidak ada tukang cukur yang lainnya.
Pagi itu santri datang kerumah tukang cukur tersebut. Lalu masuk kedalam ruangan tempat cukurnya. Santri itu duduk, mulailah tukang cukur itu melakukan tugasnya yaitu mulai mencukur rambut si santri tersebut.
Rambut mulai dipotong atau dicukur, sampai si tukang cukur itu berkata kepada sang santri :
"Mas, kamu percaya bahwa Allah itu ada?."
Santri itu lantas langsung menjawab:
"Allah itu ada."
Lalu tukang cukur itu berkata lagi:
"Kamu saya kasih tau ya, ternyata Allah itu tidak ada!."
Sampai santri itu berfikir dan berkata didalam hatinya:
"Ko, orang ini bilang, kalo allah itu tidak ada!."
Lalu dia bertanya kepada si tukang cukur itu:
"Kenapa sampean bilang kalo Allah itu tidak ada?."
Lalu tukang cukur itu menjawab pertanyaan seorang santri tersebut:
"Kalo memang Allah itu ada, kenapa orang di Indonesia sekarang masih banyak yang kelaparan, masih banyak orang miskin yang tidak bisa makan, masih banyak orang miskin yang tidak bisa melanjutkan sekolah, masih banyak orang miskin yang tidak dapat mengungkapkan hak suaranya, masih banyak orang-orang sakit yang tidak bisa masuk rumah sakit."
"Kalo memang Allah itu ada, Kemana dia ketika melihat orang-orang tersebut?."
Ketika tukang cukur tersebut berkata seperti itu santri itu terdiam dan berfikir lagi:
"Ooh iya bener juga, kata situkang cukur ini. Kalo memang ia, kemana Allah itu."
Sampai dia (santri) mau pulang, dia mikir lagi. Ah masa iya aku kalah sama tukang cukur. Begitu berjalan menuju kearah pintu. Lalu pintupun dibuka, seketika itu, pada saat santri tersebut mau keluar. Allah langsung memberikan jawaban kepada santri itu.
Apa itu jawabannya?
Ternyata didepan rumah tukang potong rambut tersebut ada orang gila, orang gila tersebut mempunyai rambut yang gondrong gimbal dan acak-acakan.
Lalu apa yang dilakukan santri tersebut.
Akhirnya dia kembali kepada tukang cukur itu, lalu dia langsung berkata kepada tukang cukur rambut tersebut:
"Mas, sekarang saya mau bilang ke mas."
Tukang cukur itu menjawab:
"Apa?."
Santri itu langsung menjawab lagi:
"Ternyata didunia ini tidak ada tukang potong rambut."
Lantas tukang potong rambut itupun langsung bertanya :
"Apa maksud anda bilang kalo tukang potong rambut itu tidak ada?."
"Kalo memang tukang potong rambut itu ada kenapa didepan rumahmu ada orang gila, yang rambutnya gimbal gondrong dan acak-acakan, kemana sebenarnya tukang potong rambut." Tanya santri tersebut
Tukang potong rambut :
"Mas sekarang gini, kalo misalkan diluar masih banyak orang yang gondrong, gimbal dan rambutnya acak-acakan. Bukan berarti tukang rambut itu tidak ada."
"Tetapi salah mereka kenapa mereka itu tidak mau datang kemari untuk saya potongkan rambutnya."
Kamu tau apa jawaban santri ini yang sangat luar biasa.
"Sama mas. Kalo misalkan hari ini ada orang miskin tidak bisa melanjutkan sekolahnya, kalo misalkan banyak orang yang ingin berobat tetapi tidak bisa kerumah sakit dan banyak orang yang kelaparan.
Bukan berarti Allah itu tidak ada. Tapi salah meraka kenapa tidak mau datang kepada Allah SWT."
Kesimpulan:
Apa yang bisa kita ambil hikmahnya dari kisah tukang cukur dan santri tersebut. Bahwasanya hidup ini harus penuh bersyukur atas apa yang telah allah berikan kepada kita. Entah itu kecil atau besar, sedikit atau banyak. Mulailah bersyukur, karena dengan itu kita dapat menikmati hidup. Dan ketika kita sedang kesusahan mintalah kepada Allah bukan selain-Nya. Bukan hanya ketika sedang kesusahan melainkan setiap waktu kita harus ingat kepada Allah SWT.