Santri Mandiri - Setiap insan pasti ingin memiliki hidup yang tenang. Mungkin tenang dari masalah lilitan hutang, tenang dalam cicilan bulanan, tenang tanpa musuh, serta juga tenang-tenang yang lainnya. Diartikel kali ini kita akan membahas bagaimana tips Rasulullah agar hidup menjadi tenang dalam islam serta tenang dalam menyangkut masalah jiwa, seperti contoh yang tadi.
Berikut Tips Rasulullah Agar Hidup Tenang dalam Berbagai Masalah
Banyak pepatah yang bilang bahwasanya Istilah berikut:
Sing Jujur Mujur adalah kunci hidup tenang
Namun Sebagian umat mempercayai istilah tersebut.
Mengapa sebagaian?
Karena dalam istilah yang lain ada yang menyatakan:
Jujur Itu Ancur
Lantas Manakah yang Harus dijadikan Prinsip dasar dalam Hidup?
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَكُونُوا مَعَ الصَّادِقِينَ
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar (jujur).”
Kutipan ayat diatas Allah menitahkan kita agar orang yang beriman selalu senantiasa bersama dan bergabung bersama orang-orang yang jujur dan benar.
Selalu bersama orang-orang saleh, baik dan jujur merupakan jalan pendidikan bagi manusia agar terjauhkan dari jalan yang menyimpang dan sesat.
Dengan begitu hidupnya akan diwarnai dengan amal saleh yang bermanfaat, sehingga hari demi hari pun dilaluinya dengan tenang.
Benarkah Sifat Jujur Harus dikaitkan dengan Hati Nurani?
Sifat jujur sangat erat kaitannya dengan hati nurani. Hati nurani senantiasa mengajak manusia kepada kebaikan dan kejujuran.
Namun terkadang kita enggan mengikuti hati nurani dikarenakan kita lebih mengikuti keinginan hawa nafsu.
Lalu adakah Sabdanya?
Kejujuran dapat membawa kebenaran, kebenaran dapat mengantarkan seseorang pada ketenangan dan sampai ke surganya Allah SWT. Rasulullah bersabda:
عن أبي محمد الحسن بن علي بن أبي طالب رضي الله عنه عنهما قال حفظت عن رسول الله صلى الله عليه وسلم دع ما يريبك إلى ما لا يريبك فإن الصدق طمأنبنة والكذب ريبة
Artinya: “Dari kecil saya diajarkan Rasulullah suatu kalimat, yaitu tinggalkan sesuatu yang membuatmu ragu untuk kemudian mengambil sesuatu yang membuatmu tidak ragu atau tenang. Karena kebenaran itu membuat tenang, dan kebohongan itu membuat tidak tenang.”
Kesimpulan
Ketika kejujuran akan membawa pada hidup yang tenang, sebaliknya adalah kebohongan akan senantiasa menghantui dan membuatnya tidak tenang.
Jika Rasulullah sudah mengajarkan cara hidup tenang, lantas ada yang mengatakan hidupnya belum tenang, itu karena ia belum sepenuhnya berada pada totalitas kejujuran yang hakiki.
Hidup tenang adalah pilihan, jika hidupnya tidak tenang itu karena ia tidak memilih.