Saat tiba di Madinah, yang pertama kali dilakukan oleh Rasullah ﷺ adalah membangun Mesjid. Mesjid oleh beliau dijadikan sarana pemersatu umat. Shaf–shaf dalam shalat yang teratur rapi akan menggetarkan musuh islam. Terlebih bila jamaah shalat shubuh di mesjid sudah menyamai jamaah shalat Jum’at. Seorang tokoh yahudi menyatakan kekhawatirannya bila hal itu sampai terjadi.
Mereka ternyata tidak gentar oleh kekuatan militer islam. Mereka justru lebih mengkhawatirkan jamaah shalat shubuh bila sampai menyamai jamaah shalat jumat di mesjid. Shalat jum’at identik dengan jumlah jamaah yang membludak. Jamaah semacam inilah yang ditakuti oleh mereka—kaum yahudi. Sebab bila umat islam sudah dekat dengan mesjid, mereka pasti akan dekat dengan Allah, bila mereka dekat dengan Allah, kekuatan manakah yang akan mampu mengalahkan – Nya?
Pribadi – pribadi yang dibangun lewat mesjid adalah pribadi yang siap mengorbankan jiwa, raga dan menginfakkan segala apa yang dimilikinya demi kepentingan agama Allah. Kalau sudah demikian, mati syahid lebih didamba daripada hidup dan pulang kembali kepada keluarganya. Pasukan bermental semacam inilah yang ditakuti oleh musuh – musuh islam.
Shaf-shaf shalat mencerminkan persatuan yang kokoh, dalam shalat berjamaah hilanglah kasta. Kulit hitam dan kulit putih boleh berdampingan, bahkan bersentuhan.
Beda suku tetap boleh bersebelahan. Siapapun yang datang lebih awal, berhak menempati shaf terdepan yang penuh keutamaan. Siapa yang datang belakangan, silahkan menempati shaf di belakang. Tak ada fasilitas khusus di mesjid, semuanya berkedudukan sama di hadapan Allah.
Umat islam yang biasa bertemu dalam shalat berjamaah, akan mampu membentuk tim yang solid. Kekuatan yang dibangun lewat barisan shaf shalat berjamaah bisa mennjadi kekuatan yang dahsyat. Karena mereka tidak hanya bersatu secara fisik, hati mereka juga disatukan oleh Allah.
Shalat berjamaah bisa menjadi tolak ukur keimanan seseorang. Ibnu Abbas R.A pernah ditanya, tentang seseorang yang berpuasa di siang hari dan ber – Tahajud di malam hari, namun ia tidak pernah shalat berjamaah, beliau menjawab, “ Ia berada di dalam Neraka.”
Wallahu a’lam Bish Showab
=========
Terima kasih telah mencari informasi tentang :
luruskan dan rapatkan shaf dalam bahasa arab dan latin
hukum shaf tidak rapat
shaf shalat berjamaah
bacaan imam meluruskan shaf sesuai sunnah
bacaan meluruskan shaf
shaf shalat berjamaah harus disusun secara rapi lurus dan
lurus dan rapatkan shaf
shaf shalat adalah