SantriMandiri.net - Biografi Lengkap Abuya KH. Uci Turtusi bin Abuya Dimyathi, Silsilah dan Pesantren - Berita meninggalnya Guru Besar, Abuya KH. Uci Turtusi menggemparkan umat muslim, khususnya bagi warga Jawa Barat.
.Berita tersiar akan wafatnya Paku Banten ini mengundang kesedihan yang sangat mendalam bagi para murid-muridnya. Ba'da Shubuh, Selasa 6 April 2021, selepas dzikir bersama para santri, Abah Uci dikabarkan meninggal dunia.
Berita ini tersebar sangat cepat melalui Grup Whatsapp para pecintanya.
Untuk menyimpan sejarah dan seputar pribadi Abuya KH. Uci Turtusi, kiranya SantriMandiri.net memuat ulang dari berbagai sumber perihal kehidupan guru tercinta ini.
Kelahiran Abuya Uci Turtusi
Abuya KH. Uci Turtusi atau biasa disapa dengan panggilan Abuya Uci Turtusi atau abah uci lahir di Pondok Pesantren Al Istiqlaliyah, di Kampung Cilongok, Pasar Kemis, Tangerang, Banten. Beliau merupakan putra dari ulama besar banten, yaitu Abuya KH.Dimyathi al-Bantani.
Wafat Abuya Uci Turtusi
Beliau wafat pada hari Selasa, 6 April 2021 M/ 24 Sya’ban 1442 H ba’da shubuh.
Pendidikan Selama Mengenyam Pesantren
Abuya KH. Uci Turtusi memulai pendidikannya dengan belajar secara langsung kepada ayah beliau, yaitu Abuya KH. Dimyathi al Bantani.
Setelah selesai mengaji dengan ayahnya, beliau melanjutkan pendidikannyan dengan belajar kepada 32 orang guru di berbagai pesantren, yang beliau tempuh selama 32 tahun.
Salah satunya kepada Mama Keresek atau Mama KH. Muhammad Torbi di Desa Keresek Kecamatan Cibatu Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Pesantren Selama Sehari
Ketika beliau mengaji di pesantren, beliau termasuk orang yang sering berpindah-pindah.
Paling lama waktu belajar, beliau tempuh selama 3 tahun lebih, bahkan ada yang hanya 1 hari, kemudian beliau pindah lagi.
Hal tersebut dikarenakan ketika pengasuh pesantren mengetahui bahwa beliau adalah anak Abuya KH. Dimyathi al Bantani, maka kebanyakan para kiai justru tidak berani menerimanya sebagai murid.
Menggantikan Ayah, Abuya Uci Mengasuh Pesantren
Abuya KH. Uci Turtusi menggantikan peran ayahnya mengasuh pesantren Pondok Pesantren Salafiyah Al Istiqlaliyah, tepatnya di kampung Cilongok, Desa Sukamantri, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, Banten yang berdiri sejak tahun 1957 M.
Saat ini, di lingkungan komplek pesantren Al-Istiqlaliyah terdapat empat masjid, tiga masjid berada di dalam pesantren dan satu lagi berada di luar pesantren.
Dengan berdirinya empat masjid, menjadi hal menarik karena pondok pesantren ini berbeda dari pondok pesantren pada umumnya, yang hanya memiliki satu masjid.
Silsilah Abuya KH. Uci Turtusi yang bersanad dengan Nabi Muhammad S.A.W
Berikut ini adalah Silsilah Abah Uci yang kami dapatkan dari keluarga beliau (berbagai sumber):
33. K.H. Dimyati
32. K.H Romli
31. K.H. Ahmad Khaerun
30. Raden Cimang
29. Raden Data Saen
28. Tumenggung Kamil (Wulung Cilik)
27. Pangerang Surya Bajra (Pangeran Surya Ningrat)
26. Pangeran Yuda Negara
25. Sultan Maulana Hasanuddin (Banten)
24. Raden Syarif Hidayatullah (Sunan Gunung Jati – Cirebon)
23. Abdullah (Raja Cempa Aceh)
22. Ali Nur’alam (Syam)
21. Asy Syaikh Maulana Husain Jumadil Kubro
20. Ahmad Syah Jalaluddin (Sultan Malabar)
19. Al Amir Abdullah Azmatkhan
18. Sayyid Abdul Malik
17. Sayyidina Alwi (Ammu Al- Faqih)
16. Sayyidina Asy-Syeikh Muhammad Shohib Mirbath
15. Syeikh Ali Kholi’ Qasam
14. Imam Alwi Ats-Tsani
13. Imam Muhammad
12. Imam Sayyid ‘Alawi
11. Al Imam As-sayyid ‘Ubaidillah
10. A Imam Ahmad Al-Muhajir
9. Al-Imam Isa Arumi
8. Imam Muhammad An-Naqib
7. Al-Imam As-sayyid Ali Al-‘Uraidhi
6. Al-Imam Ja’far Shodiq
5. Al-Imam Muhammad Al-Baqir
4. Al-Imam Ali Zainal Abidin
3. Sayyidina Husein
2. Sayyidati Fatimah Az-Zahro dan Sayyidina Ali Karromallahu wajhah
1. Nabi Muhammad S. A. W
MAJELIS AKBAR Abuya KH. Uci Turtusi
Pada majelis akbar tersebut, materi yang diberikan lebih mengarah kepada bimbingan kerohanian, etika keagamaan dan nasehat-nasehat yang menenangkan bagi masyarakat.
Tidak hanya sekedar untuk mengaji, kehadiran masyarakat pada saat majelis akbar tersebut juga tidak lepas dari kebesaran sosok Abah Uci sebagai ulama kharismatik yang dikenal memiliki kedalaman ilmu agama dan keberkahan sebagai seorang ulama.
Tidak jarang setelah pengajian selesai, para tamu yang hadir meminta keberkahan untuk didoakan dan menyampaikan persoalan-persoalan mereka untuk diberi bimbingan dan jalan keluar oleh Abuya KH. Uci Turtusi atau Abah Uci.
Selain acara pengajian mingguan, ada beberapa acara besar yang diselengarakan tahunan, yaitu acara Maulid Nabi, Haul Tuan Syekh Abdul Qadir Al-Zaelani. Acara tersebut dihadiri ratusan jamaah, para pejabat, Alm Gus Dur (semasa hidup), Bupati, para ulama di luar pulau jawa, ulama dari mancanegara, para Habaib dan para tokoh besar lainnya.
Abuya Uci adalah Sahabat Gus Dur
Karomah Abuya Uci Turtusi
Kata Mutiara Abuya Uci Turtusi
Yang cukup unik, dalam penyampaian pengajian diawali dengan hadhoroh dan sholawat kemudian dilanjutkan dengan membacakan kitab, biasanya kitab fikih Minhajul Qowin dan Tafsir Al Jalalain yang diterjemahkan berbahasa jawa, kemudian dijelaskan dengan menggunakan bahasa sunda.
Meski membawa corak pesantren salafiyah, namun dalam penampilan sungguh mengagumkan. Pesantren ini sangat memperhatikan lingkungan.
Pesantren Al Istiqlaliyah juga mempunyai santri dengan kreatifitas timggi, seperti membuat replika masjid, melukis dinding pondok, dan membuat penghiajuan lingkungan di halaman pondok.
Pengasuh:
KH. Uci Turtusi
Pendidikan di Al Istiqlaliyah
Madrasah Diniyah
Kajian Kitab Kuning
Ekstrakurikuler Pesantren Al Istiqlaliyah
- Tahfidzul Qur’an
- Ta’limul Qur’an
- Qiroatul Qur’an bit Tartil Wat Taghonni
- Belajar al-Qur’an
- Kursus Mu’allim Al Qur’an
- Pengajian Kitab Kuning
- seni Hadrah
- Khitobah
- Kursus Kaligrafi
- Kursus Bahasa Arab
Fasilitas Pesantren Al Istiqlaliyah
- Masjid
- Asrama Pesantren
- Gudang
- Perpustakaan
- MCK/WC
- Ruang tamu
- Kopontren
- Dapur
- Aula
- Lapangan
- Kantor
Kampung Cilongok, Kecamatan Pasar Kemis Kabupaten Tangerang
Kode Pos: 15560