SANTRIMANDIRI.NET - Doa, Tata Cara Ziarah Kubur Lengkap dengan Artinya dan Gambar - Ziarah kubur adalah salah satu amalan yang mulia dalam Islam. Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam pun menganjurkan untuk berziarah kubur, tidak lain supaya kita senantiasa ingat kepada kematian dan akhirat.
Karena dengan ziarah, kita bisa meluluhkan hati kita yang keras. Hati yang lalai kepada Allah Ta’ala.
Maka, ziarah kubur harus menjadi bagian dari amalan kita. Minimal menjelang Ramadahan.
Di dalam hadist nabi, banyak sekali yang menerangkan tentang doa ziarah kubur. Sebagian ulama ada yang menentang dan sebagian yang lain ada yang memperbolehkan ziarah kubur.
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam sendiri pernah bersabda:
إِنِّي كُنْتُ نَهَيْتُكُمْ عَنْ زِيَارَةِ الْقُبُورِ فَزُورُوهَا فَإِنَّهَا تُذَكِّرُكُمْ الْآخِرَةَ
Artinya :
“Dulu aku melarang kalian untuk melakukan ziarah kubur. Namun sekarang, kerjakanlah ziarah kubur. Karena dengan ziarah kubur akan mengingatkan kalian kepada akhirat.” (HR. Muslim).
Ziarah kubur diperbolehkan sepanjang kegiatan tersebut tidak mengundang adanya kesyirikan (menyekutukan Allah). Kita hanya meminta doa hanya terhadap Allah SWT, bukan kepada orang yang telah meninggal.
Allah SWT berfirman di dalam QS. An Nisaa ayat 116:
إِنَّ اللّهَ لاَ يَغْفِرُ أَن يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَن يَشَاءُ
Artinya:
“Sesungguhnya Allah tak akan memberikan ampunan kepada dosa syirik terhadap-Nya, serta Allah akan memberi ampun kepada dosa yang lain yang berada di bawah tingkatannya untuk siapa saja yang dikehendaki oleh-Nya.”
Tata Cara Ziarah Kubur
Berikut ini adalah tata cara ataupun doa pada saat ziarah kubur, antara lain:
1. Membaca Salam
Setiap Rasul SAW akan keluar rumah di waktu akhir malam, beliau selalu menyapa penduduk makam dengan mengucapkan salam. Begitu juga ketika Anda akan memasuki makam, dianjurkan mengucapkan salam kepada penduduk makam.
Bacaan salam pada saat ke makbaroh sesuai dengan sunnah:
2. Membaca Istighfar
Bacaan:
أَسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ اَلَّذِي لآ إِلَهَ إِلَّا هُوَ اْلحَيُّ اْلقَيُّوْمُ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ
“Astaghfirullah Hal Adzim Alladzi La ilaha Illa Huwal Hayyul Qoyyumu Wa atubu Ilaihi.”
Artinya:
“Hamba mohon ampun terhadap Allah yang Maha Agung, yang tak ada Tuhan melainkan Dia Yang Maha Hidup lagi Maha Berdiri Sendiri, serta hamba bertaubat terhadap -Nya.”
3. Membaca Al Fatihah
Kemudian yaitu mengirim doa Al Fatihah terhadap para keluarga yang telah meninggal, serta terhadap para ulama yang lainnya. Sebab seluruh doa yang baik, nantinya akan diterima oleh Allah.
Bacaan:
الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ . الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيم . مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ . إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ . اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ . صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ
“Alhamdu lillaahi rabbil ‘aalamin. Ar Rahmaanirrahiim. Maaliki yaumiddiin. Iyyaaka na’budu wa iyyaaka nasta’iin. Ihdinash-shirraatal musthaqiim. Shiraathal ladziina an’amta ‘alaihim ghairil maghduubi ‘alaihim waladh-dhaalliin”
Artinya:
“Segala puji untuk Allah, Tuhan semesta alam, Yang Maha Pengasih, Lagi Maha Penyayang, Pemilik hari semua pembalasan. Hanya terhadap Engkaulah kami menyembah serta hanya terhadap Engkaulah kami memohon pertolongan.”
“Tunjukkanlah kami ke jalan yang lurus (yakni) jalan orang – orang yang sudah Engkau berikan nikmat terhadapnya, bukan (jalan) mereka yang telah engkau murkai, serta bukan (juga jalan) mereka yang sesat.”
4. Membaca Surah Al Ikhlas, Al Falaq & An Naas
Surah Al Ikhlas dibaca 3x atau 11x:
قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ . اللَّهُ الصَّمَدُ . لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ . وَلَمْ يَكُن لَّهُ كُفُوًا أَحَدٌ
“Qul huwallahu ahad, allahu somad, lam yalid wa lam yụlad, wa lam yakul lahụ kufuwan ahad.”
Artinya:
Katakanlah (Muhammad), “Dialah Allah, Yang Maha Esa, Allah merupakan tempat untuk meminta segala sesuatu, (Allah) tiada beranak serta tidak pula diperanakkan, Serta tak ada sesuatu yang setara dengan -Nya.”
Surah Al Falaq dibaca 1 kali:
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ . مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ . وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ . وَمِنْ شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ . وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ
“Qul auudzu birobbil falaq. Min syarri maa kholaq. Wa min syarri ghoosiqin idzaa waqob. Wa min syarrin naffaatsaati fil ‘uqod. Wa min syarri haasidin idzaa hasad.”
Artinya:
“Aku berlindung terhadap Allah Yang Menguasai subuh, dari kejahatan makhluk -Nya, serta dari kejahatan malam jika sudah gelap gulita, serta dari kejahatan wanita – wanita tukang sihir yang telah menghembus di buhul – buhul, serta dari kejahatan pendengki jika ia dengki.”
Surah An Naas dibaca 1 kali:
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ . مَلِكِ النَّاسِ . إِلَهِ النَّاسِ . مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ . الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ . مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ
“Qul auudzu birobbinnaas. Malikin naas. Ilaahin naas. Min syarril waswaasil khonnaas. Alladzii yuwaswisu fii shuduurin naas, minal jinnati wan naas.”
Artinya:
“Hamba berlindung terhadap Allah (yang memelihara sekaligus menguasai) manusia. Raja manusia. Sembahan manusia. Dari kejahatan (bisikan) setan yang biasa bersembunyi, dan yang membisikkan (kejahatan) menuju dalam dada manusia, dari (golongan) jin serta manusia.”
5. Membaca Surat Al Baqoroh ayat 1-5
6. Membaca Ayat Kursi
7. Membaca 3 Ayat Terakhir Surat Al Baqoroh
8. Memperbanyak Membaca Tahlil
Dilanjutkan dengan membaca doa tahlil/ kalimat tahlil sebanyak 33 kali, 100 kali atau 165 kali.
Bacaan:
لَا إِلَهَ إِلَّا اللهَ
“Laailaaha Illallah.”
Artinya:
“Tiada Tuhan melainkan Allah.”
6. Membaca Doa Ziarah Kubur
Bacaan:
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ، وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ، وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ، وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَنَقِّهِ مِنَ الذُّنُوبِ والْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الْأَبْيَضُ مِنَ
الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ، وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ، وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ، وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ عَذَابِ النَّار, وَافْسَحْ لَهُ فِي قَبْرِهِ، ونَوِّرْ لَهُ فِيهِ
“Allahummaghfìrlahu war hamhu wa ‘aafìhìì wa’fu anhu, wa akrìm nuzuulahu wawassì’ madholahu, waghsìlhu bìl maa’ì watssaljì walbaradì, wa naqqìhì, mìnaddzzunubì wal khathaya kamaa yunaqqatssaubul abyadhu mìnad danasì.”
“Wabdìlhu daaran khaìran mìn daarìhì wa zaujan khaìran mìn zaujìhì. Wa adkhìlhul jannata wa aìdzhu mìn adzabìl qabrì wa mìn adzabìnnaarì wafsah lahu fì qabrìhì wa nawwìr lahu fìhì.”
Artinya:
“Ya Allah, berikanlah ampunan serta rahmat terhadapnya. Berikanlah keselamatan serta berikanlah maaf terhadapnya. Berikanlah kehormatan baginya, luaskanlah tempat masuknya. Mandikanlah ia dengan menggunakan air, es, serta embun. Bersihkanlah ia dari kesalahan sebagaimana Engkau membersihkan baju putih yang kotor.”
“Gantikanlah baginya rumah yang lebih baik daripada rumahnya, istri yang lebih baik daripada isterinya. Masukkanlah ia menuju surga, berikanlah perlindungan terhadapnya dari azab kubur serta azab neraka. Lapangkanlah untuknya di dalam kuburnya serta terangilah ia di dalamnya.” (HR. Muslim).
Adab-adab Ziarah Kubur
Berikut ini adalah adab-adab ziarah kubur sebagai bentuk penghormatan kepada orang yang meninggal, diantaranya adalah:
1. Berpakaian yang sopan dan menutup aurat
Berpakaian sopan serta menutup aurat merupakan suatu keharusan seseorang ketika berkunjung ke suatu makam.
2. Tidak bergurau
Diharapkan untuk tenang serta khusuk dalam mengikuti serta menyimak bacaan ziarah kubur. Dan dilarang bersenda gurau ketika berdoa di kawasan makbaroh.
3. Tidak membawa makanan dan minuman
Pada waktu berziarah ke makbaroh, peziarah dianjurkan untuk tidak membawa makanan serta minuman. Karena hal terssebut akan mengganggu kekhusyuan.
4. Khusyu’ berdoa kepada Allah
Khusyu berdoa kepada Allah supaya orang tua/ saudara yang meninggal diampuni Allah, diluaskan alam kuburnya serta diberi kenikmatan di alam kuburnya.
5. Tidak duduk di makbaroh orang lain
Hal tersebut adalah sebagai wujud kita menghormati dan bersikap sopan.
6. Membersihkan Makbarohyang Diziarahi
Pada saat sampai di makam, upayakan juga untuk membantu membersihkan makbaarohnya terlebih dulu.
7. Dianjurkan Membawa Bunga dan Air
Dianjurkan untuk dapat membawa air dan bunga untuk disiram atau ditabur di atas makam.
8. Berdoa Dengan Suara yang Pelan
Dianjurkan pada saat membaca doa ziarah kubur dengan menggunakan nada dan juga suara yang lembut dan juga pelan.
9. Bermuhasabah Diri Ketika Berziarah
Akan lebih baik apabila kalian juga bermuhasabah ketika berziarah kubur. Perbanyak sedekah guna pembangunan makam serta biaya kebersihan makam.
10. Tidak Berkata Kotor
Selama ada di area makam, maka kita harus menjaga tutur kata. Jangan pernah berucap kata – kata yang kotor dan kasar.
Manfaat Ziarah Kubur
Berikut ini adalah manfaat ziarah kubur, antara lain:
Mengingatkan akan kematian.
Ziarah kubur bisa melembutkan hati yang keras.
Tidak berorientasi hanya kepada dunia saja.
Mengingatkan kita akan akhirat.
Menasehati diri serta mengingatkan diri akan datang kematian.
Ziarah kubur dapat melembutkan hati.
Lebih rendah hati.
Bermanfaat untuk orang yang berziarah dan juga yang diziarahi.
Kesimpulan
Disunahkan untuk para peziarah guna mengucapkan salam dan juga mendoakan kebaikan, memohon terhadap Allah supaya si mayit senantiasa memperoleh maghfirah (ampunan), terbebas dari azab kubur serta memperoleh tempat yang layak di sisi -Nya.
Kegiatan ziarah ini juga banyak sekali manfaatnya, salah satunya adalah sebagai pengingat untuk kita semua jika akan datang kematian yang menimpa kita suatu saat.