SANTRI MANDIRI.NET --- Ada baiknya bahkan sangat di anjurkan bagi setiap orang yang melaksanakan ibadah itu dilanjutkan dengan melaksanakan amalan doa dan dzikir, seperti yang ada pada doa dzikir setelah melaksanakan sholat sunnat hajat.
Tentunya terkesan akan lebih sempurna lagi jika semua amalan baik yang wajib maupun yang sunat di akhiri dengan melaksanakan dzikir dan berdoa sesuai dengan apa yang dibutuhkan dan kemampuan.
Sebab terdapat rahasia dan keistimewaan tertentu yang terselipkan dari doa dan dzikir atau dzikir lainnya seperti bacaan sholat misalnya.
Bahkan di antara waktu dikabulkannya doa salah satunya adalah ketika membacakan yang biasa dilakukan pada tengah ataupun sepertiga malam.
Karena pada waktu tersebut merupakan waktu yang tepat untuk menunjukan sisi nilai kehambaan seorang manusia terhadap sifat butuhnya petunjuk dan bimbingan dari Alloh S.W.T. Atau yang lebih tepatnya dengan melaksanakan ibadah sholat hajat.
Dengan amalan sesudah dan setelah sholat hajat itu sendiri, terdapat manfaat juga khasiat surat al ikhlas bagi sholat hajat ini. Sehingga bisa menjadi amalan terbaik pada amalan setiap harinya.
Terlebih lagi jika dilakukan sebelum tidur atau waktu malam lainnya dalam melakukannya, termasuk mengetahui panduan dari sholat hajat itu sendiri.
Sehingga hikmah dari pelaksanaannya itu bisa berbuah manis setidaknya bisa memberikan jalan terbaik bagi setiap permasalahan yang di hadapi.
Sementara jika melihat tinjuan hukum daripada amalan doa sholat sunnat hajat itu adalah salah satu bagian terpenting dari sunnah-sunnah rasul, bahkan sangat di anjurkan sekali untuk bisa dilaksanakannya.
Karena memang selain menunjukan kredibilitas seorang hamba yang sangat membutuhkan petunjuk dari Tuhannya, sholat dan berdoa setelah sholat hajat ini merupakan waktu yang tepat untuk mewujudkan semua itu.
Apalagi ketika pelaksanaan berdoa di waktu sholat hajat ini di sertai dengan niat yang tulus serta ikhlas semata-mata hanya karena Alloh S.W.T, yang pastinya sisi hikmah dan manfaat yang di rasakan jauh lebih menyentuh bagi kita semua.
Sebab di antara hikmah yang bisa dirasakan oleh orang yang rajin sholat hajat adalah diberikan ketenangan jiwa dan bathinnya dalam menghadapi setiap permasalahan yang ada.
Dalam hal ini Rasulullah SAW membimbing umatnya untuk berwudhu dan shalat dua rakaat ketika memunyai sebuah hajat kepada Allah atau kepada salah seorang makhluk-Nya. Dua rakaat ini yang kemudian dikenal dengan shalat hajat.
Dan selepas shalat hajat hendaknya seseorang memuji Allah dan membaca shalawat untuk Rasulullah SAW. Meskipun Allah SWT sudah tahu hajat yang bersangkutan, baiknya ia membaca doa seperti yang diajarkan Rasulullah SAW sebagai berikut.
Tata Cara Pelaksanaan Sholat Hajat
1. Membaca doa iftitah.
2. Membaca surat Al-Fatihah.
3. Membaca salah satu surat didalam Al-Qur’an. Afdhalnya rokaat pertama membaca surat Al-Kafirun 10 x dan rokaat kedua membaca surat Al-Ikhlas 11x.
4. Ruku’ dengan membaca Tasbih tiga kali.
5. I’tidal dengan membaca bacaannya.
6. Sujud dengan membaca Tasbih 3 kali.
7. Duduk diantara dua sujud dengan membaca bacaannya.
8. Sujud dengan membaca Tasbih 3 kali.
9. Setlah rokaat pertama, lakakuan rokaat kedua sebagaimana cara diatas, kemudian tasyahud akhir setelah selesai maka membaca salam dua kali.
Niat Sholat Hajat
أُصَلِّي سُنَّةَ الحَاجَةِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعاَلَى
Latin: “Ushollii sunnatal haajati rok’aataini lillaahi ta’aala”
Artinya: ” Aku berniat sholat hajat dua raka’at karena Alloh S.W.T”
Doa Sholat Hajat Pendek
لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ الحَلِيْمُ الكَرِيْمُ ، سُبْحَانَ اللهِ رَبِّ العَرْشِ العَظِيْم ، الحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ ، أَسْأَلُكَ مُوْجِبَاتِ رَحْمَتِكَ ، وَعَزَائِمَ مَغْفِرَتِكَ ، وَالغَنِيْمَةَ مِنْ كُلِّ بِرٍّ ، وَالسَّلَامَةَ مِنْ كُلِّ إِثْمٍ ، لَا تَدَعْ لِي ذَنْبًا إِلَّا غَفَرْتَهُ ، وَلَا هَمًّا إِلَّا فَرَّجْتَهُ ، وَلَا حَاجَةً هِيَ لَكَ رِضًا إِلَّا قَضَيْتَهَا يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
Bacaan latin: “Lâ ilâha illallâhul halîmul karîm. Subhânallâhi rabbil ‘arsyil karîmil ‘azhîm. Alhamdulillâhi rabbil ‘âlamîn. As’aluka mûjibâti rahmatik, wa ‘azâ’ima maghfiratik, wal ghanîmata min kulli birrin, was salâmata min kulli itsmin. La tada‘ lî dzanban illâ ghafartah, wa lâ hamman illâ farrajtah, wa lâ hâjatan hiya laka ridhan illâ qadhaitahâ ya arhamar râhimîn.”
Artinya: “Tiada Tuhan selain Allah yang maha lembut dan maha mulia. Maha suci Allah, penjaga Arasy yang agung. Segala puji bagi Allah, Tuhan alam semesta. Aku mohon kepada-Mu bimbingan amal sesuai rahmat-Mu, ketetapan ampunan-Mu, kesempatan meraih sebanyak kebaikan, dan perlindungan dari segala dosa. Janganlah Kau biarkan satu dosa tersisa padaku, tetapi ampunilah. Jangan juga Kau tinggalkanku dalam keadaan bimbang, karenanya bebaskanlah. Jangan pula Kau telantarkanku yang sedang berhajat sesuai ridha-Mu karena itu penuhilah hajatku. Hai Tuhan yang maha pengasih.”
Doa Sholat Hajat Panjang
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلاَةً تُنَجِّيْنَا بِهَا مِنْ جَمِيْعِ الأَهْوَالِ وَالأَفَاتِ وَتَقْضِي لَنَا مِنْ جَمِيْعِ الْحَاجَات وَتُطَهِّرُنَا مِنْ جَمِيْعِ السَّيِّئَاتِ وَتَرْفَعُنَا بِهَا عِنْدَكَ أَعْلَى الدَّرَجَاتِ وَتُبَلِغُنَا بِهَا أَقْصَى الْغَايَاتِ مِنْ جَمِيْعِ الْخَيْرَاتِ فِيْ الْحَيَاةِ وَبَعْدَ الْمَمَاتِ وَعَلَى آلِهِ وَص َحْبِهِ وَسَلَّم.
اللَّهُمَّ يَا جَامِعَ الشَّتَّاتِ وَيَا مُخْرِجَ النَّبَاتِ وَيَامُحْيِىَ العِظَامِ الرُّفَاتِ وَيَا قَاضِيَ الْحَاجَاتِ وَيَا مُجِيْبَ الدَّعَوَاتِ وَيَا مُفَرِّجَ الكُرَبَاتِ وَيَا سَامِعَ الأَصْوَاتِ مِنْ فَوْقِ سَبْعِ سَمَوَاتِ وَيَا فَاتِحَ خَزَائِنَ الْكَرَمَاتِ وَيَا مَنْ مَلأَ َنُوْرِهِ الأَرْضَ وَالسَّمَوَاتِ وَيَا مَنْ أَحَاطَ بِكُلِّ شَيْءٍ عِلْمًا وَأَحْصَى كُلَّ شَيْءٍ عَدَدًا وَعَالِمًا بِمَا مَضَى وَمَا هُوَ آتٍ. نَسْأَلُكَ اللَّهُمَّ بِقُدْرَتِكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ وَبِاسْتِغْنَائِكَ عَنْ جَمِيْعِ خَلْقِكَ وَبِحَمْدِكَ وَمَجْدِكَ يَا إِلَهَ كُلِّ شَيْءٍ أَنْْ تَجُوْدَ عَلَيْنَا بِقَضَاءِ حَاجَاتِنَا )….sebutkan Hajatnya) وَأَنْ تَتَقَبَّلَ مِنَّا مَا بِهِ دَعَوْنَاكَ وَأَنْ تُعْطِيَنَا مَا سَأَلْنَاكَ بِحُرْمَةِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْلَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الْخَاسِرِيْنَ رَبَّنَا لاَ تُزِغْ قُلُوْبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الوَهَّابُ . رَبَّنَا آتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِيْ الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ . وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ اْلأُمِّيِّ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ وَالْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْن
Itulah ringkasan dari pengertian tata cara bacaan doa niat sholat hajat waktu khusus mustajab yang menjadi intisari dari niat sholat hajat itu sendiri sebagai salah amalan terbaik dalam keseharian umat muslim.
Doa